Jumat, 03 Januari 2014

Cara Menganalisis Kebutuhan Perawat di Rumah Sakit

Pembahasan
Tenaga keperawatan merupakan sumber daya manusia terbanyak dalam rumah sakit, karena itu telah sepantasnya memperoleh perhatian khusus dari pihak rumah sakit. Diperlukan sistem manajemen yang baik untk mengatur tenaga keperawatan di rumah sakit, termasuk menentukan jumlah tenaga keperawatan yang bekerja dalam suatu rumah sakit.

Teori / rumus yang digunakan
Tenaga keperawatan yang dibutuhkan dalam sebuah rumah sakit dapat di hitung menggunakan beberapa cara, antara lain :

1. Cara Rasio
Cara ini menggunakan jumlah tempat tidur sebagai denominator personal yang diperlukan. Sehingga dapat diketahui perbandingan antara tenaga perawatan dan jumlah tempat tidur yang ditangani.
Cara ini memiliki standarisasi berdasarkan surat keputusans menkes R.I No. 262 tahun 1979 mengenai ketenagaan rumah sakit, denganstandar sebagai berikut :
1. RS tipe A & B
TM/TT = 1 / (4-7), TPP/TT = (3-4) / 2, TPNP/TT = 1 / 3, TNP/TT = 1 / 1
2. RS tipe C
TM/TT = 1 / 9, TPP/TT = 1 / 1, TPNP/TT = 1 / 5, TNP/TT = 3 /4
3. RS tipe D
TM/TT = 1 / 15, TPP/TT = 1 / 2, TPNP/TT = 1 / 6,TNP/TT = 2 / 3
4. RS Khusus = Disesuaikan

Ket :
TM : Tenaga Medis
TT : Tempat tidur
TPP : Tenaga Para Medis Perawatan
TPNP : Tenaga Para Medis Non Perawatan
TNP : Tenaga Non Medis

2. Cara Need
Cara ini berdasarkan kebutuhan beban kerja yang diperhitungkan sendiri dan memenuhi standar profesi. Menghitung kebutuhan perawat dengan cara ini membutuhkan gambaran mengenai jenis pelayanan yang diberikan kepada klien selama di rumah sakit. Mulai dari pelayanan di bagian pendaftaran, pemeriksaan dokter, pemeriksaan asisten dokter, penyuluhan, hingga laboratorium.
Hudgins (1992) memberi standar waktu yang dibutuhkan agar pelayanan pasien berjalan baik, yaitu :

Tugas Lama Waktu untuk Pasien (menit)
Baru Lama
Pendaftaran 3 4
Pemeriksaan Dokter 15 11
Pemeriksaas Asisten Dokter 18 11
Penyuluhan 51 0
Laboratorium 5 7

3. Cara Demand
Cara ini berdasarkan semua kegiatan yang nyata dilakukan oleh perawat di rumah sakit. Menurut Tutuko (1992), setiap klien yang masuk ruang gawat darurat dibutuhkan waktu sebagai berikut :
* Untuk kasus gawat darurat : 86,31 menit
* Untuk kasus mendesak : 71,28 menit
* Untuk kasus tidak mendesak : 33,09 menit

4. Teori Gillies (1989)
Teori ini dikemukakan oleh Gillies (1989) yang merumuskan tenaga keperawatan di satu unit perawatan. Cara ini berdasarkan jumlah jam perawatan per tahun per jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun.
Dengan rumus :

H = F/G = (AxBxC)/(xE)

Ket :
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan pertahun
G = jumlah jam perawatan yang dibutuhkan perawat per tahun
H = jumlah perawat yang dibutuhkan untuk unit tersebut

5. Teori Swansburg (1999)
Teori ini dikemukakan oleh Swansburg pada 1999. Cara ini berdasarkan jumlah rata-rata pasien/ hari, jumlah jam perawatan/pasien/hari, dan jumlah jam kerja perawat/hari.
Dapat dirumuskan :

Rata-rata jumlah pasien/hari x Jumlah jam perawatan/pasien/hari : Jam kerja/hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

About